Kalau-lah AnginNYA Menyampaikan pada Telinga Hatimu, selain kepadaNYA semua indera kututup saat semua hak sudah kukembalikan kepadaNYA saja…
Mendekap malam, melepas siang…
Subhanallah…
Alhamdulillah…
Detak Jantung ini mengiringi rasa syukur
Usapan lembut angin-MU dingin menyentuh kulit,
pelaann…mengarah, mengetuk ruang yang lama kututup..
Gemerisik daun dalam hembusan lembut angin-MU…
menyapa seluruh inderaku…
menarik dan membawaku pada titik yang sudah lalu.
Ada banyak nikmat-MU di titik itu…
Slide-slide kisah p’jalanan berderet rapi…
Menanti…memanggilku …
untuk kulihat, kuingat… satu….satu…
Di titik itu…
Jiwa disenangkan, dibahagiakan…
Jiwa diangkat, dimuliakan…
Telingapun kau hadiahkan “layak diperjuangkan”
Namun, dalam interval waktu-waktu yang sama…
aku gelisah…
aku gamang…
kau nyalakan sesaat, kau matikan kemudian…
kau angkat lagi, kau jatuhkan nantinya…
kau lepas-bebaskan, tapi kau tarik di belakang…bahkan kau tahan…
Di titik itu malam demi malam berselimut gundah berteman siksa…
dijatuhkan tidak, pun diangkat juga tidak…
Yaa Rabb…
Sungguh KasihMu terus membelaiku teduh,,,
meski hati ini hazan tersiksa karena cenderung pada makhluqMU…
Aku tahu kecenderungan itu berlebihan, dan mulai membagi ruang hati ini…
Rasa berlebihan itu telah menduakanMU…
Tapi KAU tetap datang memanggilku…
KAU tetap ijinkan aku meratap, menangis, mengetuk pintu-MU…
Faghfirlii,,,ampuni hamba Yaa Rabb…
Dan aku tahu KasihMU utuh dalam keterpisahan ini…
Syukur…panggilanNYA selalu menghampiri telinga hati…
Syukur basuhan bening air wudhu membilas lelah ini…
Semua rasa di titik itu bermunculan…
Tak kusadari bulir-bulir hangat mengalir, membasahi wajah…
Air mata tak kukenal menghampiri…
sebentuk memory dalam serat pembuluh darahku…
direlung ruang yang kusepikan…
yang tak lagi ku-nama-i…
Apapun slide-slide yang lalu…
Maafkan aku Yaa Rabb…
Terima kasih ini Yaa Rabb…
Hanya ENGKAU yang menguatkan lemah ini
Hanya ENGKAU yang menopang rapuh ini
Hanya ENGKAU yang seharusnya dituju cinta ini, karena ini milik-MU, karena ini titipan-MU
Anugrahkan kefahaman dalam menangkap pesan-pesan-Mu
bahwa…
Kasih itu sabar…
Kasih itu murah hati…
Kasih itu memuliakan dan menghormati…
Kasih itu mengangkat…
Kasih itu memberi …tanpa takut, tanpa gelisah, di jalan Ikhlas…
Dan Kasih itu KEBAIKAN Jiwa yang tak berkesudahan
Sempurnakan kemakmuran Jiwa dengan Ke-IMAN-an kepada-MU…
Wadkhilunii ma’akum fil haal…
Mendekap malam, melepas siang…
Subhanallah…
Alhamdulillah…
Detak Jantung ini mengiringi rasa syukur
Usapan lembut angin-MU dingin menyentuh kulit,
pelaann…mengarah, mengetuk ruang yang lama kututup..
Gemerisik daun dalam hembusan lembut angin-MU…
menyapa seluruh inderaku…
menarik dan membawaku pada titik yang sudah lalu.
Ada banyak nikmat-MU di titik itu…
Slide-slide kisah p’jalanan berderet rapi…
Menanti…memanggilku …
untuk kulihat, kuingat… satu….satu…
Di titik itu…
Jiwa disenangkan, dibahagiakan…
Jiwa diangkat, dimuliakan…
Telingapun kau hadiahkan “layak diperjuangkan”
Namun, dalam interval waktu-waktu yang sama…
aku gelisah…
aku gamang…
kau nyalakan sesaat, kau matikan kemudian…
kau angkat lagi, kau jatuhkan nantinya…
kau lepas-bebaskan, tapi kau tarik di belakang…bahkan kau tahan…
Di titik itu malam demi malam berselimut gundah berteman siksa…
dijatuhkan tidak, pun diangkat juga tidak…
Yaa Rabb…
Sungguh KasihMu terus membelaiku teduh,,,
meski hati ini hazan tersiksa karena cenderung pada makhluqMU…
Aku tahu kecenderungan itu berlebihan, dan mulai membagi ruang hati ini…
Rasa berlebihan itu telah menduakanMU…
Tapi KAU tetap datang memanggilku…
KAU tetap ijinkan aku meratap, menangis, mengetuk pintu-MU…
Faghfirlii,,,ampuni hamba Yaa Rabb…
Dan aku tahu KasihMU utuh dalam keterpisahan ini…
Syukur…panggilanNYA selalu menghampiri telinga hati…
Syukur basuhan bening air wudhu membilas lelah ini…
Semua rasa di titik itu bermunculan…
Tak kusadari bulir-bulir hangat mengalir, membasahi wajah…
Air mata tak kukenal menghampiri…
sebentuk memory dalam serat pembuluh darahku…
direlung ruang yang kusepikan…
yang tak lagi ku-nama-i…
Apapun slide-slide yang lalu…
Maafkan aku Yaa Rabb…
Terima kasih ini Yaa Rabb…
Hanya ENGKAU yang menguatkan lemah ini
Hanya ENGKAU yang menopang rapuh ini
Hanya ENGKAU yang seharusnya dituju cinta ini, karena ini milik-MU, karena ini titipan-MU
Anugrahkan kefahaman dalam menangkap pesan-pesan-Mu
bahwa…
Kasih itu sabar…
Kasih itu murah hati…
Kasih itu memuliakan dan menghormati…
Kasih itu mengangkat…
Kasih itu memberi …tanpa takut, tanpa gelisah, di jalan Ikhlas…
Dan Kasih itu KEBAIKAN Jiwa yang tak berkesudahan
Sempurnakan kemakmuran Jiwa dengan Ke-IMAN-an kepada-MU…
Wadkhilunii ma’akum fil haal…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar