Jumat, 30 November 2012

Bicaralah Dengan Bahasa Hati



"Memaafkan adalah bentuk rasa cinta yang tertinggi dan yang terindah, sebagai imbalannya kita akan menerima kedamaian dan kebahagiaan yang tak terhingga. Kadang, sulit membiarkan cinta membimbing kita pada saat hati kita disakiti oleh orang lain. Tetapi, biarpun luka hati itu kecil atau besar kita tidak akan bisa benar-benar bahagia sebelum mau memberi maaf.

Tak ada musuh yang tak dapat ditaklukkan oleh cinta. Tak ada penyakit yang tak dapat disembuhkan oleh kasih sayang. Tak ada permusuhan yang tak dapat dimaafkan oleh ketulusan. Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan oleh ketekunan. Tak ada batu keras yang tak dapat dipecahkan oleh kesabaran. Semua itu haruslah berasal dari hati kita.

Bicaralah dengan bahasa hati, maka akan sampai ke hati pula. Kesuksesan bukan semata-mata betapa keras otot dan betapa tajam otak kita, namun juga betapa lembut hati kita dalam menjalani segala sesuatunya. kita tidak akan dapat menghentikan tangis seorang bayi hanya dengan merengkuhnya dalam lengan yang kuat. Atau, membujuknya dengan berbagai gula-gula dan kata-kata manis. kita harus mendekapnya hingga ia merasakan detak jantung yang tenang jauh di dalam dada kita.

Mulailah dengan melembutkan hati sebelum memberikannya pada keberhasilan kita."

Orang yang mempesona adalah mereka yang selalu baik pada orang lain. Jangan pernah merasa dendam sekalipun kepada orang lain, bahkan kepada mereka yang pernah menyakiti kita.

~"Mutiara Air Mata Muslimah"~
 


Selasa, 20 November 2012

MENUNGGUMU

Cinta adalah meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu, sampai perhatianmu, berjalan, duduk, dan tidurmu ...

Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang Dia, T
Tentang Dia yang kau cintai.
Lagi-lagi memang seperti itu,
Cinta menyedot saripati energimu sampai tulang-belulangmu,
Sampai daging terakhir yang menempel di tubuhmu, tubuh yang luluh lantak di seret-seret tubuh yang hancur-lebur di paksa berlari ...

Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu ...
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu ...
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu ...
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu ...
Dan tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu ...
Ku akan menunggumu sampai waktu itu Tiba..